🎄 Selamat Natal! Bagikan Pos dengan #XmasWithGatePost# dan Menangkan Hadiah Natal Eksklusif senilai $1,000!
👉 Kirim Sekarang: https://www.gate.io/post
🔔 Posting setiap hari dengan tagar #XmasWithGatePost# dan pilih dari kategori-kategori berikut:
🔹 Harapan & Berkah: Bagikan harapan Natal atau tujuan Tahun Baru Anda.
🔹 Tinjauan Trading: Refleksikan pengalaman trading Anda tahun 2024.
🔹 Rencana Investasi: Bagikan strategi investasi Tahun Baru Anda.
🔹 Prediksi Pasar: Prediksi tren pasar tahun 2025.
🎁 Hadiah:
1️⃣ Penghargaan Bintang Posting Natal: Berdasarkan posting, kualitas, dan keterli
Perusahaan Fintech Robinhood, Revolut Mengincar Pasar Stablecoin Sebesar $173 Miliar: Laporan
Revolut Robinhood stablecoin
Tether mendominasi lebih dari dua pertiga pasar stablecoin. Terakhir diperbarui:
27 September 2024 03:36 EDT
Penulis
Sujha Sundararajan
Penulis
Sujha Sundararajan
Tentang Penulis
Sujha telah diakui sebagai 🟣 Women In Kripto 2024 🟣 oleh BeInKripto atas kepemimpinannya dalam jurnalisme kripto.
Profil Penulis
Bagikan
Disalin
Terakhir diperbarui:
27 September 2024 03:36 EDT
Mengapa Percaya Cryptonews Dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam liputan kripto, Cryptonews memberikan wawasan yang dapat Andaandalkan. Tim jurnalis dan analis veteran kami menggabungkan pengetahuan pasar yang mendalam dengan pengujian langsung teknologi blockchain. Kami menjaga standar editorial yang ketat, memastikan akurasi fakta dan laporan yang tidak memihak baik pada mata uang kripto yang sudah mapan maupun proyek-proyek yang sedang berkembang. Keberadaan kami yang telah lama di industri ini dan komitmen kami terhadap jurnalisme berkualitas membuat Cryptonews menjadi sumber terpercaya di dunia yang dinamis dari aset digital. Baca lebih lanjut tentang Cryptonews Perusahaan fintech terkemuka Robinhood Markets dan Revolut dilaporkan sedang mencari masuk ke pasar stablecoin senilai $173 miliar, dilaporkan oleh Bloomberg. Kedua perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan stablecoin mereka sendiri tetapi belum mengkonfirmasi langkah tersebut.
Sumber yang dekat dengan hal itu memberi tahu Bloomberg bahwa Robinhood dan Revolut masih bisa 'tidak memilih untuk melanjutkan' dari peluncuran stablecoins.
Langkah ini terjadi ketika Uni Eropa semakin mendekati pelaksanaan penuh peraturan Pasar Aset Kripto (MiCA) tahun ini.
Langkah tersebut bertujuan untuk melonggarkan cengkeraman Tether pada sektor stablecoin yang berkembang pesat. Laporan Bloomberg mencatat bahwa model bisnis ini mendorong lebih banyak pemain untuk memasuki pasar.
Circulasi Tether (USDT) telah berkembang hingga hampir $120 miliar, mendominasi lebih dari dua pertiga pasar stablecoin, tambah laporan tersebut. Menurut DefiLlama, Tether menyumbang 69,14% dari dominasi stablecoin.
Pada bulan Juli, Tether melaporkan keuntungan sebesar $5,2 juta yang mencetak rekor di paruh pertama tahun 2024. Selain itu, portofolio US Treasury stablecoin tersebut bernilai sekitar $97,6 miliar.
Lebih lanjut, Paolo Ardoino, CEO Tether, baru-baru ini mengemukakan kekhawatiran bahwa peraturan MiCA menimbulkan risiko IC terhadap stablecoin dan perbankan yang lebih luas. Dia mengatakan kepada publikasi bahwa perusahaan sedang mengerjakan "solusi berbasis teknologi" untuk melayani pasar UE.
Robinhood, Revolut Belum Mengkonfirmasi Pindah ke Stablecoin
Meskipun sumber-sumber mencatat bahwa kedua raksasa fintech Robinhood dan Revolut mungkin menjelajahi stablecoin, juru bicara Robinhood mengatakan bahwa mereka tidak memiliki “tidak ada rencana mendesak untuk meluncurkan tawaran ini.”
Di sisi lain, seorang penggiat Revolut mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk "semakin memperluas" rangkaian produk kripto mereka. Perusahaan fintech dilaporkan mengevaluasi opsi untuk merilis stablecoin tetapi belum membuat pengumuman apa pun.
Seperti dilaporkan pada bulan Juli, Robinhood sedang mengeksplorasi kemungkinan perdagangan masa depan mata uang kripto di AS dan Eropa. Platform tersebut mengatakan bahwa akan memperkenalkan perdagangan masa depan "dalam beberapa bulan mendatang."
Namun, juru bicara dari Robinhood mengatakan bahwa perusahaan tidak memiliki rencana segera untuk penawaran seperti itu.
Ikuti kami di Google News