Vitalik takut terhadap AGI dan ASI: Manusia harus lebih fokus pada alat penguatan kecerdasan buatan, bukan menggantikan manusia dengan AI

Salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, berbagi pandangan uniknya tentang AGI (Artificial General Intelligence) dan ASI (Artificial Superintelligence) di Twitter, menekankan untuk fokus pada alat kecerdasan buatan (AI) daripada mengejar perkembangan entitas kecerdasan super dan menggantikan manusia. Dia sangat takut akan perkembangan berlebihan AGI dan ASI.

AGI adalah kecerdasan buatan yang mandiri untuk menjaga peradaban

Vitalik mendefinisikan AGI sebagai kecerdasan buatan yang cukup kuat. Dia mengatakan bahwa jika semua manusia tiba-tiba lenyap dan AI ini diinstal ke dalam robot, AI tersebut dapat berjalan secara mandiri dan menjaga perkembangan seluruh peradaban. Dia juga menambahkan bahwa konsep ini akan mengangkat AI dari tingkat "alat bantu" ke tingkat "entitas hidup yang mandiri".

Vitalik menunjukkan bahwa saat ini teknologi tidak dapat mensimulasikan situasi seperti ini, kita tidak bisa benar-benar menguji apakah kecerdasan buatan dapat menjaga peradaban tanpa adanya manusia, lebih sulit untuk menentukan standar 'perkembangan peradaban', kondisi mana yang mewakili kelangsungan peradaban, dan masalah-masalah ini sendiri sangat kompleks, tetapi ini mungkin merupakan sumber pengenalan utama bagi orang untuk secara langsung membedakan AGI dari AI biasa.

(Catatan: bentuk kehidupan yang mandiri, yang berarti organisme atau sistem kehidupan yang mampu memperoleh dan memanfaatkan sumber daya untuk mempertahankan aktivitas kehidupan, beradaptasi dengan perubahan lingkungan, dan bertahan hidup dalam kondisi tertentu.)

Menggarisbawahi pentingnya alat bantu kecerdasan, bukan untuk menggantikan manusia dengan AI

Vitalik memberikan definisi kecerdasan buatan super (ASI) sebagai tahap di mana kemajuan AI melampaui nilai yang dapat diberikan oleh partisipasi manusia, dan mencapai tahap otonom dan lebih efisien secara penuh. Dia mengutip contoh catur internasional yang baru-baru ini memasuki tahap ini dalam sepuluh tahun terakhir, di mana tingkat AI telah melampaui kinerja terbaik manusia bekerja sama dengan AI, dan mengakui bahwa ASI membuatnya merasa takut karena itu berarti manusia mungkin benar-benar kehilangan kendali atas AI.

Vitalik menyatakan bahwa daripada mengembangkan entitas kecerdasan super, lebih baik fokus pada pengembangan alat yang dapat meningkatkan kecerdasan dan kemampuan manusia. Dia percaya bahwa AI seharusnya menjadi asisten manusia, bukan menggantikannya. Menurutnya, jalur pengembangan seperti ini dapat mengurangi risiko AI yang tidak terkendali, sambil meningkatkan efisiensi dan stabilitas masyarakat secara keseluruhan.

Ancaman Pengangguran yang Dibawa oleh Kecerdasan Buatan Generatif: Pekerja Amazon Akan Sepenuhnya Digantikan oleh Armada Mesin?

Artikel ini membuat Vitalik takut terhadap AGI dan ASI: Manusia harus berfokus pada alat peningkatan kecerdasan, bukan menggantikan manusia dengan AI. Pertama kali muncul di Berita Rantai ABMedia.

Lihat Asli
  • Hadiah
  • Komentar
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate.io
Komunitas
Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • ไทย
  • Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)